Kerja Keras Atau Kerja Cerdas ?

Sebagian orang mungkin terbiasa mendengar frasa “Work Hard, Play Hard” atau “Work Hard, Dream Big”. Apabila kamu sedang malas belajar, teman-teman atau orang tuamu mungkin akan menyemangatimu untuk terus “bekerja keras”, karena dengan itulah kamu akan mencapai mimpi atau cita-cita yang kamu mau.

Namun, benarkah demikian ?

Kerja keras memiliki konotasi yang positif. Hal ini terlihat dari definisi atau gambaran umum mengenai apa itu arti dari “bekerja keras”. Secara umum, kerja keras adalah kegiatan yang dikerjakan secara sungguh-sungguh tanpa mengenal lelah atau berhenti sebelum target kerja tercapai dan selalu mengutamakan hasil pada setiap kegiatan yang dilakukan.

Definisi tersebut tentunya bisa berbeda-beda bagi setiap orang, namun kita memiliki kesepakatan yang sama bahwa bekerja keras membutuhkan energi dan waktu yang besar pula. Namun pada saat yang sama, kita memiliki stamina dan waktu yang terbatas. Kedua hal ini harus dipergunakan secara seimbang, yakni apabila kita melewati batas tertentu, akibatnya tubuh kita akan sakit dan waktu yang seharusnya kita nikmati untuk hal-hal lain juga terbuang karena kita terlalu sibuk “bekerja keras”.

Untuk mencapai suatu tujuan, memang tidak ada salahnya kita “bekerja keras”. Namun, kita juga perlu mempertimbangkan dampaknya kepada kesehatan mental, keadaan fisik, maupun hubungan sosial kita dengan teman maupun keluarga. Untuk itu, alangkah baiknya kita mencoba bekerja atau belajar dengan cara yang lebih menyenangkan.

“Work Smart” atau “Kerja Cerdas” adalah frasa yang mungkin masih jarang digunakan oleh beberapa orang. Namun, siapa sangka, dengan kita belajar atau bekerja lebih sedikit justru lebih produktif dibandingkan bekerja atau belajar pada waktu yang lama. Mengapa? Karena pada dasarnya, kuantitas belum tentu sebanding dengan kualitas. Alih-alih menghabiskan waktu selama 6 jam, nyatanya kita bisa belajar dengan waktu 3 jam saja. Hal ini dimungkinkan apabila kita bekerja lebih cerdas atau “Work Smart”.

Menetapkan tujuan belajar, menyusun strategi belajar, dan evaluasi setelah belajar adalah salah satu metode “Work Smart”. Metode ini dapat meminimalisir waktu yang terbuang, karena kita menetapkan tujuan yang jelas maupun cara belajar yang lebih efisien dan efektif dalam waktu yang singkat. Kita bisa lebih fokus karena tidak merasa lelah akibat belajar terlalu lama. Kita juga dapat melatih diri untuk dapat membaca lebih cepat, bekerja lebih cepat, dan berpikir lebih cepat.

Beberapa dari kita mungkin pernah bertanya, mengapa beberapa orang bisa lebih pintar dari kita meskipun intensitas belajarnya lebih sedikit ? Hal ini bisa disebabkan karena mereka tahu apa yang harus mereka pelajari pada saat mereka membuka buku. Sebagian dari kita mungkin menghabiskan banyak waktu hanya untuk mengetahui maksud dari suatu bacaan, sementara sebagian lain hanya membaca bagian yang perlu dipelajari saja. Inilah mengapa kita perlu menetapkan tujuan dengan jelas, yakni untuk mengarahkan kita kepada materi inti yang ingin kita pelajari tanpa membuang-buang waktu di bagian pendahuluan saja.

Meskipun “bekerja keras” terbilang penting, namun sesungguhnya segala sesuatu yang dilakukan secara berlebihan pun tidak baik. Untuk itu, saatnya kita mencoba untuk bekerja lebih cerdas agar lebih produktif guna mencapai tujuan yang kita inginkan.

Penulis : Felicia Tamarind (Alumni ITUS)

By febri

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.